PUISI
Perjalanan ke Samosir
Bertandang
Ceria kristi Br Tarigan
Menapak ke Samosir seakan hidupku retas
berlari jauh dari hiruk-pikuk kota
di sini, aku menjelma Kapulaga.
(Samosir, Desember 2012)
Parsolu
Ceria Kristi br Tarigan
Wajah renta di atas solu di topi tao
di pusaran pora-pora ditadah
gelombang air mencucuh
engkau tetap ranah.
(Tuktuk, Desember 2012)
ANAK TANJUNG
Ceria Kristi br Tarigan
Bola mataku
melihat sesosok anak tanjung
melafalkan kata-kata sesaat
merapal utasan buku di atas bahtera
semilir angin melekap tubuh,
senyumnya merembukkan daku tersipu.
(Tuktuk, Desember 2012)
Kisah Gadis
Ceria Kristi br Tarigan
Gadis itu nyata
namun terangkai canda tawa
terhadap misteri cinta yang terpendam di dada
lalu, lelaki itu maya penghibur lara
nan jauh di sana
(Medan, Januari 2013)
Lenturnya Rindu
Ceria Kristi br Tarigan
Aku tulis sajak-sajak ini
menebal rindu untukmu
mengapa selalu aku?
rindu itu sudah terkikis untukmu
aku tak lagi seperti dulu
(Medan, Januari 2013)
Terbit 20 Februari 2013 Harian Analisa Medan
Berikut adalah moment karyawisata dalam perjalanan ke Samosir bersama Komunitas Sastra Indonesia-Medan.
Panorama di pagi hari menikmati ramuan kehidupan. Menyusuri alam, melestarikan alam.
Senyum adalah obat, obat alami yang ada pada diri sendiri. Jangan lah enggan tersenyum. Sebab senyumumu dan senyumku adalah rasa terbesik.--Ceria Kristi Br Tarigan.