Sunday 24 March 2013

PUISI


Pengemis
Terbit  13 Mei 2012, Sinar Indonesia Baru
Oleh  Ceria Kristi Br Tarigan

Dirimu merajut luka
dari tawa keegoisan
berjalan pada persimpangan lampu merah
meminta apa yang tiada
hamparan makhluk tak menghampirimu
lewat seperti angin berlalu
tubuhmu menahan siksa
meminta minta hanya demi sesuap nasi

Puisi Waspada




Waktuku
Terbit on 20 Mei 2012, Waspada
Oleh  Ceria Kristi Tarigan

Hidup seperti uap
menghilang tanpa waktu
di bawah alam pikiranku
aku jatuh dari batangku

Di sela waktuku tak melirik usiaku
ibu menyapa dengan sentuh tapi
aku selalu melepaskan kata
yang ada dalam hatimu ibu
waktu berlalu …..
sisa hidupku akau rangkai untukmu
Menuju keindahan dalam hatimu
Waktuku

Terbit 20 Mei 2012 HARIAN WASPADA





Friday 8 March 2013

PUISI



                                                             Perjalanan ke Samosir



                                                                   Bertandang

                                                          Ceria kristi Br Tarigan 

Menapak ke Samosir seakan hidupku retas
berlari jauh dari hiruk-pikuk kota
di sini, aku menjelma Kapulaga.

(Samosir, Desember 2012)


                                                                        Parsolu

                                                          Ceria Kristi br Tarigan


Wajah renta di atas solu di topi tao
di pusaran pora-pora ditadah
gelombang air mencucuh
engkau tetap ranah.

(Tuktuk, Desember 2012)

                                                              ANAK TANJUNG

                                                         Ceria Kristi br Tarigan


Bola mataku
melihat sesosok anak tanjung
melafalkan kata-kata sesaat
merapal utasan buku di atas bahtera

semilir angin melekap tubuh,
senyumnya merembukkan daku tersipu.

(Tuktuk, Desember 2012)

                                                                 Kisah Gadis 

                                                           Ceria Kristi br Tarigan

Gadis itu nyata
namun terangkai canda tawa
terhadap misteri cinta yang terpendam di dada
lalu, lelaki itu maya penghibur lara
nan jauh di sana

(Medan, Januari 2013)

                                                              Lenturnya Rindu

                                                            Ceria Kristi br Tarigan


Aku tulis sajak-sajak ini
menebal rindu untukmu
mengapa selalu aku?
rindu itu sudah terkikis untukmu
aku tak lagi seperti dulu

(Medan, Januari 2013)

Terbit 20 Februari 2013 Harian Analisa Medan

Berikut adalah moment karyawisata dalam perjalanan ke Samosir bersama Komunitas Sastra Indonesia-Medan. 
 Panorama di pagi hari menikmati ramuan kehidupan. Menyusuri alam,  melestarikan alam. 

Senyum adalah obat, obat alami yang ada pada diri sendiri. Jangan lah enggan tersenyum. Sebab senyumumu dan senyumku adalah rasa terbesik.--Ceria Kristi Br Tarigan.


















ASYIK DI RUMAH, NGAPAIN AJA YA?

4 KEGIATAN ASYIK DI RUMAH DAN BERBAGI CERITA S udah dua bulan aktivitas dilakukan di rumah. Belajar, bekerja dan beribadah. ...