Friday 11 March 2016

Artikel Kompas Klasika



Pentingnya Pesta Adat
Oleh Ceria Kristi Br Tarigan

           Indonesia mempunyai tradisi atau kebiasaan yang berbeda. Suku dalam setiap provinsi sangatlah beragam seperti Sumatera Utara.

   Berbicara tentang tradisi tentulah sangat menarik. Khususnya tradisi di Sumatera Utara. Sumatera Utara mempunyai 8 etnik  yakni batak Toba, batak Simalungun, batak Karo, batak Mandailing, batak Pakpak, Nias, Melayu dan suku Jawa. Tradisi merupakan suatu kebiasaan yang menjadi filosofil pandangan orang. Biasanya cenderung dalam pesta adat pernikahan. Betapa tidak, kebudayaan tidak akan terlepas dari cara pandangan tradisi orang. Tidak hanya itu, di dalam pesta adat banyak prosesi yang harus dilaksanakan. Kali ini, saya akan membahas pentingya pesta adat.

1.    . Warisan Leluhur
Dengan adanya pesta adat kita mengetahui apa yang menjadi filosofil dalam setiap acara adat seperti pesta adat pernikahan. Dalam setiap ras atau suku tentulah berbeda-beda cara pandangannya. Misalnya suku batak Toba yang selalu cenderung memberikan umpasa atau pantun dalam setiap pernikahan. Dengan mengetahui makna umpasa itu, calon pengantin pun akan menanamkan nilai – nilainya ke dalam hidup mereka. Tak hanya itu, ulos merupakan hal yang penting dalam pesta adat. Dan terakhir, yakni tarian. Oleh sebab itu, warisan leluhur itu harus tetap dilestarikan sebagai pentinya nilai budaya yang terkandung.
2.      
.     Adanya tradisi atau aturan adat
Pesta Adat adalah kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap orang tua untuk anaknya. Mengapa? Karena anak akan membangun keluarga sendiri. Anak akan berpisah. Membangun keluarga sendiri. Namun,  hal unik yang terjadi dalam batak Karo. Misalnya dalam batak Karo jika belum  mengadati maka anaknya nanti tidak boleh diadati, harus orang tua terlebih dahulu baru kemudian anaknya, begitulah hukum adat yang diyakni


3.       Sumber pengetahuan
Pengetahuan merupakan ilmu yang harus diketahui. Hubungannya dengan tradisi adat yakni memperkenalkan budaya kita sendiri. Di dalam tradisi pesta adat banyak sekali prosesi  acara untuk mendalami filosofil melalui sumber atau alat yang digunakan. Misalnya saja dalam batak Karo harus menyediakan ayam susun yang dicampur dengan kelapa. Kebiasaan tradisi untuk melandasi bahwa si pengantin akan teratur rumah tangganya. Berbeda dengan, batak Toba yang cenderung dengan masakan ikan emas.
Sebenarnya hal ini  penting apalagi di dalam pesta tradisi terdapat sastra lisan yakni umpasa atau pantun, tarian daerah. Mengingat di era globalisasi ini  semakin lemahnya kepedulian anak muda terhadap budayanya. Hal yang harus ditekankan bahwa pesta adat merupakan pondasi untuk tetap dilestarikan. Apalagi di era globalisasi ini banyak sekali pengaruh budaya barat di indonesia. “Saya melakukan, maka saya paham”—Confusius. Oleh sebab itu, mari generasi muda tetap mencintai budaya tradisi baik dari hal kecil seperti tradisi pesta adat budaya kita sendiri,  kalau tidak dimulai sekarang kapan lagi, kalau tidak kamu siapa lagi?

Klasika-KOMPAS,12 Maret 2014

ASYIK DI RUMAH, NGAPAIN AJA YA?

4 KEGIATAN ASYIK DI RUMAH DAN BERBAGI CERITA S udah dua bulan aktivitas dilakukan di rumah. Belajar, bekerja dan beribadah. ...