Gaya
Hidup Remaja Masa Kini
(Oleh
Ceria Kristi br Tarigan)
Ketika
kita mendengar kata remaja merupakan masa yang indah untuk kita lewati apalagi
ketika duduk di bangku SMP maupun SMA, akan tetapi penulis melihat bahwa gaya
hidup remaja yang menjadi seorang pelajar semakin lama kian memburuk. Tampak
terlihat ketika jam belajar sekolah sudah selesai, mereka tidak langsung pulang
ke rumah. Mereka mencari tempat-tempat
yang membuat mereka senang misalnya saja ke mall, café-café dan karokean.
Gaya
hidup pelajar kian memburuk ditandai dengan minat membaca yang kurang. Hal ini
seharusnya menjadi intropeksi diri seorang pelajar. Seorang pelajar melihat
dunia itu begitu sempit dan tidak
melihat secara jauh apakah yang dia lakukan salah atau tidak. Mereka melihat
hal itu merupakan gaya hidup mereka sekarang(masa kini) jika tidak pergi ke
tempat yang menyenangkan atau nongkrong-nongkrong ke mall akan merasa kehilangan atau ada yang kurang. Mereka menganggap hal itu sangat
penting untuk sekarang padahal waktu yang mereka pergunakan seharusnya bisa
dimanfaatkan dengan hal yang positif. Sebut saja mengunjungi perpustakaan atau
membaca buku.
Seorang
pelajar seharusnya menjadi contoh bagi orang apalagi yang mengenyam pendidikan.
Kurangnya kesadaran mereka terhadap waktu yang disediakan dengan hal yang tidak
penting membuat pola hidup mereka sudah menjadi kebiasaan. Bagaimana sahabat
muda, apakah kalian seperti itu? Penulis mengatakan kuncinya bahwa seorang
pelajar harus mampu menghargai waktu dan tidak menyiakannya dengan sia-sia.
Seperti pepatah mengatakan Time is Money.
Dalam arti bahwa waktu itu memang sangat kita hargai karena waktu tidak akan
dapat terulang kembali. Di sini penulis juga menekankan bahwa peran orang tua
penting, marilah orang tua memperhatikan kegiatan anak-anaknya dan mengisi
waktunya dengan kegiatan yang lain sehingga anak tidak berkeliaran setelah jam
pelajaran selesai.
Nah,
sahabat muda penulis menekankan bahwa ada hal yang penting. Ada tiga yang tidak
akan terulang kembali dalam hidup ini yaitu kesempatan, waktu, usia. Ketiga hal
itu harus sahabat muda renungkan terhadap pola gaya hidup kamu sebagai seorang
pelajar karena hal itu sangat berkaitan. Penulis tidak ingin nantinya sahabat
muda akan menyesal, penulis senang kalau kamu melaksankannya. Ingatlah pepatah
ini Nasi sudah menjadi bubur, jangan sampai sahabat muda menyesal karena
penyesalan itu datangnya terlambat. Oleh karena itu penulis ingin memberikan
satu kunci bahwa waktu itu jangan dipergunakan dengan sia-sia.
Karya ini telah terbit di Batak Post, 14 April 2013