Thursday 14 June 2018

Darimanakah pendidikan anak pertama sekali diperoleh?

Sumber https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/


Pelibatan Keluarga Dalam Dunia Pendidikan

Hallo semua..
Selamat menikmati liburannya, ya..
Ehm, berbicara tentang  liburan tak terlepas dengan sebuah keluarga, bukan?Keluarga sangat penting sekali sebab keluarga menjadi tonggak awal  memperkenalkan dunia pendidikan. Sadar atau tidak, ketika anak begitu lahir yang ia kenal terlebih dahulu yaitu orang tuanya sendiri. Jadi, wajar saja orang tua ikut berperan atau terlibat dalam dunia pendidikan. Pertama sekali pendidikan yang diperoleh seorang anak yaitu orang tua. Betul, kan?
Apa saja peran agar orang tua terlibat dalam dunia pendidikan terlebih di Era Kekinian ini?Lantas, bagaimana dengan kemajuan teknologi yang semakin berkembang pesat?Berikut akan di bahas!

  1. Menumbuhkan Minat Baca Anak

       Menumbuhkan minat baca anak sejak dini salah satu usaha yang harus orang tua perlu ketahui. Seorang anak sama seperti “Kertas putih kosong”  atau  “Gelas yang akan diisi oleh air.”
Caranya adalah dengan mendekatkan ia dengan buku. Menurut hemat saya, ada tahapan anak agar ia memahami dunia teknologi. Langkah pertama sekali dengan  memperkenalkan dahulu dunia buku sejak dini. Dan pada akhirnya nanti ia akan memahami teknologi dengan kegiatan positif.
      Tahukah, Anda?Anak suka sekali meniru. Pernah pengalaman saya,  ketika saya mengeluarkan buku bacaan, buku dan alat tulis. Keponakan saya dengan usia dua setengah tahun, mendekati saya. Rasanya, ia seperti merasa pintar. Menggangu. Jadi saya harus bagaimana?Apakah  memarahinya?Jawabannya, tidak. Seorang anak sedang mengembangkan idenya sesuai perkembangannya. Jadi saya menyiapkan buku tulis, alat tulis dan buku dongeng bergambar. Saya yakin jika sering Anda melakukannya, anak tidak merasa asing dengan buku. Malah akan mencintai buku. Pernyataan ini juga telah diulas dalam artikel,
 “Menumbukan Minat Baca Sejak Dini.” oleh Hendrik Efriyadi pada laman https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/index.php?r=tpost/xview&id=4762 
04 Mei 2018 beberapa bulan yang lalu. “Pertama, sediakan banyak bahan bacaan berupa buku, majalah, komik, koran dan lain sebagainya yang relevan untuk anak, atau buat semacam perpustakan di rumah.”Tidak hanya itu saja, orang tua juga perlu mendongengkan anaknya sebelum tidur. Dongeng juga mempunyai bentuk fisik yaitu buku. Liotohe (1991: 18) mengatakan, buku merupakan sahabat karib yang paling akrab bagi sang anak. Sebagai sahabat karib, buku mempunyai peranannya dalam turut membantu perkembangan seorang anak. Nah, jadi buku itu ibarat sebuah alat. Alat yang mempunyai banyak manfaat terlebih jika mendekatkannya dengan menceritakan isi dongeng.
Manfaat diantaranya yakni:
  1. Tidak merasa terasing sebab dia turut serta di dalamnya.
  2. Memperoleh kematangan emosi, intelek, kemampuan rohani
  3. Menanamkan rasa peka dalam batinnya untuk bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk
  4. Pengetahuan mereka bertambah dan memperkaya perbendaharaan kata-kata.
       Sebenarnya, masih banyak cara pelibatan orang tua yakni dengan mendengarkan ceritanya selalu sehingga orang tua dapat mengarahkannya jika ada sesuatu yang salah, sering mengajak anak ke toko buku, atau  sering membawanya ke perpustakaan.
Terakhir, mengenai dunia membaca ketika saya mengikuti pelatihan cerita anak yang diadakan oleh Dewan Kesenian Jakarta dengan pengampu tamu  Clara Ng, mengatakan “Dekatkan anak dengan bahan bacaan yang berjenjang sesuai jenis usia agar ketika dewasa nanti ia tidak kaget dengan bacaan yang berat.”
Pengampu tamu Clara Ng, Post Book Shop Pasar Santa
Jakarta Selatan
Dok DKJ

 Peranan IT kepada Anak

        Sebelum mengulas peranan IT kepada Anak, perlu dipahami oleh orang tua. Terkhusus orang tua yang mempunyai balita atau orang tua yang memiliki pengasuh anak sembari menggendong atau menjaga anak sambil menggengam telepon pintar atau membalas semua akun whatsapp, facebook dan lainnya, sesegera jauhkan dari anak karena dapat berakibatkan hubungan ikatan  sosial anak tidak baik, cenderung akan ketagihan gawai, serta mengganggu kecakapan bahasanya.  Pernyataan ini merujuk  ulasan dari Yanuar Jatnika, “Dampak Negatif Main Hape Sambil Mengasuh Anak.” 
04 Januari 2018 pada laman 
https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/index.php?r=tpost/xview&id=4541


     Persoalan IT sangat berperan pesat akan tetapi bagaimana pelibatan orang tua dengan anaknya itulah menjadi PR masing-masing di setiap keluarga. Pertama sekali jika kita memperkenalkan dunia baca sejak dini maka ia tidak bergantung selalu dengan IT misalnya Gawai, telepon pintar. Meskipun di era kekininan pada zamannya “Gawai” bukan berarti juga buku tidak kekinian. 

     Ada banyak peranan Gawai bagi anak jika orang tua memahaminya. Membaca buku dengan e-book. Bukan berarti buku bergeser, ya. E-book langsung diunduh. Siap langsung dilahap. Ada juga peranan Gawai sebagai media pembelajaran sebut saja dongeng. Dari mana dongeng dapat diunduh?Yaitu dari Gerakan Nusantara Bertutur.


Sumber Nusantara Bertutur 

 Dongeng Anak Nusantara Bertutur

Nah, untuk kali ini para orang tua jangan khawatir tentang dongeng apa yang akan diceritakan?Orang tua bisa belajar di sini. Lagi pula, anak juga bisa langsung mendengarkan melalui audio. Tapi sebelumnya, apa itu Dongeng Anak Nusantara Bertutur?
Dongeng Anak Nusantara Bertutur adalah gerakan dari sekelompok anak bangsa yang punya kepedulian terhadap upaya pembangunan karakter anak-anak Indonesia. Visi besar Nusantara Bertutur adalah terwujudnya bangsa Indonesia sesuai dengan yang tertulis pada pembukaan Undang-Undang dasar 1945. Salah satunya adalah menjadi bangsa yang mandiri dan mampu berkontribusi pada dunia dalam mewujudkan semangat kemerdekaan, semangat perdamaian, semangat keadilan, serta semangat kemanusiaan.
Sementara itu, misi Nusantara Bertutur adalah membangun manusia Indonesia yang cerdas dan berkarakter unggul, berwawasan kebangsaan atau kenusantaraan, kejuangan, serta kebudayaan. Bagus, ya!Kapan lagi menunda untuk belajar atau memperkenalkan teknologi di era kekininan ini!Ingat, intinya harus juga pantau anak-anak, berikan selalu arahan. 
Untuk lebih lanjutnya, mengenai dongeng anak nusantara bertutur dapat dilihat pada laman https://klasika.kompas.id/dongeng-anak-nusantara-bertutur/Ayo gerakan literasi Anda dengan melibatkan peranan orang tua dengan dongeng!





#sahabatkeluarga

4 comments:

Dian Restu Agustina said...

Ulasan yang lengkap Mbak.. Orang tua memang berperan besar dalam pendidikan anak-anaknya karena pendidikan pertama bagi anak itu dimulai dari rumah. Sehingga jika dari rumah sudah kuat dasarnya tentu akan tumbuh generasi yang berkarakter baik yang siap melanjutkan perjuangan bamgsa ini.

HendraDigital said...

Kunjungan perdana dan salam kenal. Betul banget, keluarga adalah tempat menimba ilmu yang paling dini. Butuh kesabaran extra ketika kita sebagai orang tua mengajari si kecil ilmu pengetahuan, terutama ilmu agama, karena bukan cuma teori aja, kita juga harusnya lebih banyak mempraktikkan, biar si kecil bisa menirunya... Nice sharing mba

Ceria Tarigan said...

Setuju, Mbak Dian. Terima Kasih atas kunjungannya, Mbak

Ceria Tarigan said...

Bener, Mas Hendra. Ilmu agama sehingga karakter anak menjadi pondasi untuk sebuah profesinya kelak. Sama-sama, Mas

ASYIK DI RUMAH, NGAPAIN AJA YA?

4 KEGIATAN ASYIK DI RUMAH DAN BERBAGI CERITA S udah dua bulan aktivitas dilakukan di rumah. Belajar, bekerja dan beribadah. ...