Hallo sahabat muda. Semoga kabarnya sehat, ya...Ngomong-ngomong aku lagi off beberapa bulan ini enggak nulis, tapi syukur di bulan Mei ini tulisanku terbit di Rebana. Sebenarnya, tulisan ini terinspirasi dari sosok ayahku. Ungkapan puisi yang paling teramat, hehehe..Nah, bagaimana dengan kamu?Semoga tetap dalam keadaan baik. Dan langsung saja dinikmati suguhan puisi sambil menikmati secangkir kopi atau secangkir wedang jahe merah..
Salamm...
MENGHILANG
Oleh
Ceria Kristi Br Tarigan
telah aku datang pada malam
melabuhkan rindu padamu ayah
menyulang masa sebelum pulang ke rumah
mengisi kekosongan saat itu sulit dalam
benak
bahwa telah menjadi debu,
gumamku menggerutu
kudayung perahu agar senyummu menaut
dan tiang tiangku tidak rubuh.
15
Mei 2018
DI
TENGAH KEHIDUPAN
Oleh Ceria Kristi Br Tarigan
inilah gelisah anakmu, hari sajadah
panjang
mengisi hari hampa, anak sungai yang
semakin
meluap banjir menghadang keruh sulit
bercermin
kapan kita mengulang masa itu lagi,
hanya melafalkan doa tukmu dan kami jua
seperti induk kehilangan anak
menyusuri jalan memohon tuntunan-Nya.
15 Mei 2018
Selengkapnya Rebana, 27 Mei 2018 http://harian.analisadaily.com/epaper/read/2018-05-27
No comments:
Post a Comment